AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tulisan ini
dengan baik. Dalam makalah ini membahas “AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN”.
Kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran dan penyuntingan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan
baik.
Tulisan ini dibuat dalam rangka
memenuhi Tugas Pengantar Bisnis untuk jurusan akuntansi. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Depok,
November 2011
Penulis
PENDAHULUAN
Akuntansi merupakan proses pencatatan,
pengklasifikasian dan menyimpulkan data yang berhubungan dengan transakasi
perusahaan and kejadian lainnya. Sedangkan laporan keuangan adalah informasi
pencatatan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan tujuan untuk
mengetahui kinerja perusahan tersebut.
Informasi akuntansi dan laporan
keuangan ini sangat berguna dan banyak digunakan oleh Karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………… i
PENDAHULUAN ………..………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………… iii
BAB
I AKUNTANSI
A. Definisi Akuntansi………………………………………………………… 1
B. Sejarah Akuntansi………………………………………………………… 1
C. Kegunaan Akuntansi…………………………………………………….. 2
D. Pengguna Informasi
Akuntansi…………………………………….. 3
E. Bidang Spesialisasi Akuntansi………………………………………. 4
F. Prinsip Akuntansi …………………………………………………....... 6
G. Akuntansi ………………………………………………………. 7
H. Siklus Akuntansi ………………………………………………………. 8
BAB
II
LAPORAN KEUANGAN
A. Definisi Laporan
Keuangan…………………………………………….. 11
B. Tujuan Laporan
Keuangan……………………………………………… 11
C. Unsur-unsur Laporan
Keuangan…………………………………….. 11
D. Perbedaan Laporan keuangan dengan
Pelaporan keuangan 13
E. Prinsip Dasar
Laporan Keuangan………………………………………. 15
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 18
BAB I
AKUNTANSI
A.
Definisi
Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat
alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah
seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".
Menurut AICPA (American Institute of Certified
Public Accountants), Accounting is the
art of recording, classifyng and summarizing in a significant manner and in
terms of money, transaction and even which are, in part at least, of financial
character, and interpreting the results there of. Artinya, Akuntansi adalah
seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam
satuan mata uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
B. Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang
mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai
Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver
of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543:
collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster,
who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in
Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa
prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari
masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari
akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South
Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa
perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua
buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company,
oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered
Accountant di abad ke 19.
C. Kegunaan
Akuntansi
kegunaan akuntansi secara universal, yaitu :
a.
pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
b.
pengontrolan biaya yang lebih mudah
c.
pemantauan aset-aset perusahaan
d.
likwiditas dan solvabilitas yang pasti
e.
prediksi keuangan
sedangkan kegunaan akuntansi dalam
dunia bisnis adalah :
a.
Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan
yang relevan untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit yang tepat.
b.
Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen
dan pengguna eksternal mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan
arus kas perusahaan.
c.
Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai
kemampuan menghasilkan laba dan arus kas perusahaan.
d.
Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen
kepada para pemilik perusahaan.
e.
Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu
periode ke periode berikutnya mengenai pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan
untuk diperbandingkan dengan perusahaan lain pada industri sejenis.
D. Pengguna Informasi Akuntansi
Pengguna
informasi akuntansi memiliki berbagai karakteristik dan cara pandang yang
berbeda pula. Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
pengguna internal dan pengguna eksternal.
1.
Pengguna Internal
Pengguna internal
adalah mereka yang menghasilkan keputusan yang berakibat langsung kepada
operasional perusahaan. Misalnya: dewan komisaris, dewan direksi, manajer dan
karyawan perusahaan.
2.
Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal
adalah mereka yang menghasilkan keputusan terkait secara langsung dengan
perusahaan. Misalnya: investor, kreditor, pemerintah, pemasok, pelanggan,
peneliti dan komunitas terkait.
a.
Investor
Investor memerlukan
informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan serta perkembangan
perusahaan dan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan.
b.
Kreditor
Pihak-pihak yang
termasuk kedalam kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan
lembaga keuangan bukan bank, serta pemasok yang melakukan penjualan secara
kredit kepada perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat
mengetahui posisi atau prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan
solvabilitas perusahaan, sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
c.
Pemerintah
Pemerintah memerlukan
informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.
E. Bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangan
tekhnologi dan dunia usaha yang pesat mendorong timbulnya bidang-bidang khusus
dalam akuntansi. Akuntansi juga tidak lagi hanya bersifat keilmuan, tapi telah
menjadi profesi yang mandiri. Ahli akuntansi juga dapat menduduki
jabatan-jabatan pentind dalam perusahaan dan pemerintahan.
1.
Bidang spesialisasi akuntansi berdasarkan
tujuannya.
Berdasarkan
tujuannya, bidang spesialisasi akuntansi dapat dibedakan sebagai berikut .
a.
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah mengolah data keuangan
memnjadi laporan kkeuangan, untuk diinformasikan terutama pihak-pihak luar
perusahaan.
b.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen
merupakan bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak
manajemen perusahaan untuk mendukung operasi sehari-hari dan untuk membuat
perencanaan dan kebijakan untuk masa yang datang.
c.
Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan
atau auditing adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
independent terhadap catatan-catatan akuntansi pendukung laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kelayakan dan keandalan laporan
keuangan tersebut.
d.
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya
merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan data yang diperlukan
untuk penetapan dan pengendalian biaya.
e.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan
merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan yang
diperlukan untuk penetapan pajak.
f.
Akuntansi Penganggaran
Akuntansi
penganggaran merupakan bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyusun
rencana keuangan untuk periode tertentu dimasa datang dan membandingkan hasil
operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.
g.
Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah
merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan
pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintah.
2.
Bidang spesialisasi akuntansi berdasarkan
profesinya.
Berdasarkan
profesinya, bidang spesialisasi akuntansi dibedakan menjadi empat kelompok
berikut:
a.
Akuntan Publik
Akuntan publik adalah
akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas atau independen
terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi lain.
b.
Akuntan Intern
Akuntan intern
merupakan akuntan yang bekerja didalam perusahaan atau organisasi tertentu.
c.
Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah
merupakan akuntan yang bekerja untuk pemerintah pada badan-badan yang termasuk
kedalam badan pemerintahan.
d.
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik
adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar,
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian ilmiah
dibidang akuntansi.
F. Prinsip Akuntansi
Prinsip
akuntansi adalah kaidah keputusan umum yang mengatur atau mendasari
perkembangan teknis akuntansi. Akuntansi mengenal empat prinsip-prinsip utama,
yaitu:
1.
Prinsip Biaya
Prinsip biaya
menekankan harta dicatat pada biaya perolehannya. Prinsip biaya digunakan
karena relevan dan dapat diandalkan.
2.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip pengakuan
pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui saat periode pendapatan itu
terjadi.
3.
Prinsip Perbandingan dan Pendapatan Biaya
Prinsip perbandingan
dan pendapatan biaya menekankan pengakuan pendapatan harus ditandingan dengan
beban terkait dalam satu periode yang sama.
4.
Prinsip Pengungkapan Penuh.
Prinsip pengunkapan
penuh membutuhkan lingkungan dan peristiwa yang membuat sebuah perbedaan
keputusan bagi pengguna laporan keuangan harus diungkapkan. Tujuan prinsip ini
adalah untuk menyediakan informasi yang memungkinkan untuk memprediksi jumlah,
waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.
G. Akuntansi
Akuntansi
disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita
mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin
baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka
digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
- Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
- Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
- Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
- Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
H.
Siklus
Akuntansi
Untuk
Membuat Laporan Keuangan, terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus
Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:
- Transaksi keuangan
- Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
- Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
- Membuat Buku Besar
- Membuat Jurnal Penyesuaian
- Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
- Membuat Jurnal Penutup
- Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
I. Macam-macam perkiraan akun pada akuntansi
A. Harta / Asset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki
wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang
tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di
masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar /
Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi /
Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible
Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed
Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan
pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran
uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar /
Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term
Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan
dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada
pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta
atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Persamaan akuntansi dibawah ini
menunjukan bahwa aktiva di hasilkan oleh kewajiban dan modal.
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal
BAB II
LAPORAN KEUANGAN
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan.
Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan
juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
C. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap
memiliki 10 unsur-unsur. Unsur-unsur laporan keuangan tersebut antara lain :
1.
Harta
2.
Utang
3.
Ekuitas
4.
Investasi dari pemilik
5.
Distribusi kepada pemilik
6.
Laba komperhensip
7.
Pendapatan
8.
Beban
9.
Keuntungan dan
10.
Kerugian
Unsur-unsur diatas
dikelompokan kembali menjadi beberapa unsur, yaitu :
a.
Unsur-unsur Neraca
1.
Harta
2.
Hutang
3.
Ekuitas
b.
Unsur Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
1.
Investasi dari pemilik
2.
Distribusi kepada pemilik
3.
Laba komperhensip
c.
Unsur Laporan Laba Rugi
1.
Pendapatan
2.
Beban
3.
Keuntungan dan
4.
Kerugian
D. Perbedaan pelaporan keuangan dengan laporan keuangan
Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris: financial reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan
Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan
dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut
antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas
dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU
(prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting
principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian
informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (bahasa Inggris: statement)
dan laporan (bahasa Inggris: report).
Pengguna
laporan keuangan
- Investor
- Karyawan
- Pemberi Pinjaman
- Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
- Pelanggan
- Pemerintah
- Masyarakat
Karakteristik
laporan keuangan
- Dapat Dipahami
- Relevan
- Keandalan
- Dapat diperbandingkan
E. Prinsip Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai sifat dan prinsip dasar yang harus
dipahami oleh setiap analisis dalam rangka melakukan analisa laporan keuangan.
Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
Prinsip yang mendasari setiap sifat dari cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya adalah sebagai berikut :
a. Accounting Entity
Yang menjadi focus akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas memisahkan hak dan kewajiban pemilik atau pihak lain dengan entity perusahaan. Keduanya terpisah dari bahan entity yang lain, sehingga transaksi dicatat untuk kepentingan dan dari sudut posisi perusahaan tertentu yang terpisah dari pemiliknya.
b. Going Concern
Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilaporkan pada masa yang akan dating, kecuali dinyatakan lain. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai sekarang / liquiditas.
c. Measurement
Akuntansi adalah media pengukur kekayaan ekonomi (Ekonomic Resources) dan
kewajiban (Liability) beserta perubahannya.
d. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu.
Harus ada batas waktunya bukan tanpa batas. Akuntansi memang mencatat keadaan perusahaan yang dianggap terus beroperasi. Karena itu pemakai laporan keuangan harus menetapkan cutoff atau periodenya.
e. Monetary Unit
Pengukuran dalam akuntansi adalah bentuk yang mempunyai ukuran uni moneter misalnya; Rupiah, Dolar, Peso, Ringgit bukan kuran kuantitatif lainnya.
f. Accural
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditatapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan.
g. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang timbul dari interaksi dua pihak pada suatu kejadian.
h. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran separti penaksiran umum, taksiran harga, pemilihan prinsip pencatatan, penggunaan asset, dan sebagainya.
i. Judgement
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian akuntansi, baik pertimbangan pemilihan alternative prinsip maupun pemilihan cara penyajian lainnya.
j. General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus atau
pemakai tertentu.
k. Interelated Statement
Neraca daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan
keuangan lainnya mempunyai hubungan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam penentuan pengambilan keputusan.
l. Substance Over Form
Akuntansi lebih menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya, misalnya dalam Akta Notaris Modal telah dinyatakan dan disetor penuh tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak pada kenyataan yang sebenarnya.
m. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting. Dan didalam setiap pertimbangan yang dilakukan tetap melihat signifikasinya yang diukur dari pengaruh informasi kepada pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Akuntansi
adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan. Sedangkan laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Akuntansi dan laporan keuangan adalah satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dimana ada akuntansi pasti ada laporan
keuangan, akuntansi dan laporan keuangan memiliki beberapa kesamaan terutama
dibidang penggunanya.
Akuntansi juga memiliki manfaat dalam dunia bisnis, misalnya saja
; Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan
yang relevan untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit yang tepat,
Menjadi media komunikasi bisnis antara manajemen dan pengguna eksternal
mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan arus kas perusahaan,
Memberikan potret yang dapat diandalkan mengenai kemampuan menghasilkan laba
dan arus kas perusahaan, Menjadi bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada
para pemilik perusahaan, Menjadi gambaran kondisi perusahaan dari satu periode
ke periode berikutnya mengenai pertumbuhan/kemunduran, dan memungkinkan untuk
diperbandingkan dengan perusahaan lain pada industri sejenis.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar