Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya.
Jenis & macam pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren
yang menanti musim durian.
3. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Perekonomian tidak selalu
berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan ini
memdorong pengusaha menaikkan produksi. Lebih banyak pekerja baru digunakan dan
pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat
menurun dengan banyaknya. Misalnya, di negara-negara produsen bahan mentah
pertanian, penurunan ini mungkin disebabkan kemerosotan harga-harga komoditas.
Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan lain yang
berhubungan, yang juga alan mengalami kemerosotan dalam permintaan terhadap
produksinya. Kemerosotan permintaan agregat ini mengakibatkan
perusahaan-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka
pengangguran akan bertambah. Pengangguran yang wujud tersebut dinamakan
pengangguran siklikal.
4. Pengangguran Struktrural. Tidak semua industri dan
perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagiannya akan
mengalami kemunduran. Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa
faktor berikut : wujudnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi
mengurangi permintaan keatas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat
tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri itu sangat menurun
oleh karena pesaing yang lebih serius dari negara-negara lain. Kemerosotan itu
akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan
sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur. Pengangguran
yang wujud digolongkan sebagai pengangguran struktural. Dinamakan demikian
karena ia disebabkan oleh perubahan struktural kegiatan ekonomi.
5. Pengangguran Teknologi. Pengangguran dapat pula
ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan
kimia. Racun lalang dan rumput, misalnya, telah mengurangi penggunaan tenaga
kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain. Begitu
juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang,
memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil. Sedangkan
dipabrik-pabrik, ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia.
Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaaan mesin dan kemajuan teknologi
lainnya dinamakan pengangguran teknologi.
Jenis Pengangguran berdasarkan cirinya yaitu sebagai
berikut :
* Pengangguran Terbuka. Pengangguran ini tercipta
sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari
pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan
ini didalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu
pekerjaan. Jadi, mereaka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh
karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat pula wujud
sebagai akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran
perkembangan sesuatu industri.
* Pengangguran Tersembunyi. Pengangguran ini terutama
wujud sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga
kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor.
Antara lain faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : besar atau kecilnya
perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan (apakah intensif
buruh atau intensif modal ) dan tingkat produksi yang dicapai. Di banyak negara
berkembang seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan
ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya ia dapat
menjalankan kegiatannya denagn efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan
digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contoh-contohnya ialah pelayan
restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan
angota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat kecil.
* Penganguran Bermusim. Pengangguran ini terutama
terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadapkaret dan
nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada
musim kemarau pula para pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu
pada umummya para pesawah tidak begitu aktif antara waktu sesudah menanam dan
sesudah menuai. apabila dalam masa di atas para penyebab karet, nelayan dan
pesawah tidak melakukan pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur.
Pengangguran seperti ini digolongkan sebagai penganguran bermusim.
* Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh
bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara
menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok :
• Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang
bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih
bersedia menerima pekerjaan lain.
• Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang
bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat
besar.
* Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah
tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis
ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja
tanpa suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran
secara global adalah sebagai berikut :
1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan
Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan
kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya
sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan
penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih
besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi.
Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang
dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian
tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar
daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja
lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi
keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga
kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara
lainnya.
5. Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan
latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran
kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung,
melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual
(berpendidikan tinggi).
6. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif)
lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan
sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk
mendapatkan pekerjaan.
KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan
cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi,
yaitu sebagai berikut :
Æ Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang
digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari
tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi
formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah
yang mengalami pengangguran.
Æ Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain
dapat digunakan cara-cara sbb:
1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan
industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang
industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti
home indiustri
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap
tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya
5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah,
seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga
bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi
baru dari kalangan swasta.
Æ Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan
kerja di sector lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain
untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Æ Cara mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang
dan jasa, dan
2. Meningkatkan daya beli Masyarakat
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
murti.staff.gunadarma.ac.id/.../PENGANGGURAN+DAN+KEMISKINAN-ok.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar